Tuesday, January 12, 2016

Masya Allah !! Laki-laki Ini Membuktikan Cintanya Kepada Ibu Yang Telah Mengandungnya..

Laki-laki Ini Membuktikan Cintanya Kepada Ibu Yang Telah Mengandungnya.. Sebuah kisah yang sangat mengharukan. Perjuangan seorang anak utnuk membalas jasa-jasa ibu yang telah mengandungnya 9 bulan dan membesarkannhya menjadi orang yang sukses.

Di suatu masjid di perumahan elit kota bogor,

"wan... Mau kemana... Gak makan makan dahulu?" 

"lain kali aja... Udah sore... Pulang dulu... Sampai ktemu lagi ya... Salam utk keluarga" 

Aku saksikan dirinya pergi tergesa gesa... Seseorang dari belakang saya bicara 

"gak usah aneh rief... Ia itu shubuh & sore biasa mandiin ibu nya semenjak terkena stroke.. Gantiin & bersihin pampers kalo pup & ngajak jalan jalan setiap pagi agar kena sinar matahari... Padahal dirinya kaya... Nyewa perawat pun bisa... Tetapi dirinya gak mau... Malah ia urus sendiri semuanya... ia gak pernah mau ambil job yang bikin ia mesti nginap ninggalin rumah... Padahal proyek-proyek gede tidak sedikit yang perluin dirinya... Sabar banget dirinya." 
  
Masya Allah !! Laki-laki Ini Membuktikan Cintanya Kepada Ibu Yang Telah Mengandungnya..
ilustrasi
Aku tersenyum... Diantara beberapa orang yang lebih memilih memasukan orang tuanya ke panti jompo atau menyewa suster buat merawat... Dirinya... Lebih pilih melakukannya sendiri... Bakti anak terhadap orang tuanya... 

"pernah gak ente bertanya mengapa ia ingin seperti itu?" 

"pernah... ia bilang... 9 bln mengandung penuh beban, 2 thun menyusui penuh menahan banyak hal & larangan... Mengorbankan masa mudanya utk bersabar membesarkan aku, menahan amarah atas kejahilan aku, kesalahan aku, kebodohan aku, keisengan aku... Mengorbankan kebebasannya buat menjaga aku... Memastikan perut aku terisi makanan & tidur dgn pulas saat sering ia tidur dalam kondisi menahan lapar & tak tidur menjaga saya dari gigitan nyamuk... Tidak kenal lelah memperhatikan aku... Menasehati & memperjuangkan hidup aku dgn mengesampingkan perasaan mau menikmati kesenangan kesenangan pribadinya... Lalu... Anak macam apa aku bila membiarkan ibu diurus oleh bukan anak yang dibela belanya dahulu? Anak macam apa aku apabila merasa berat mengurus ibu yang sudah mati matian menyamankan & mengamankan aku? Anak macam apa aku apabila membiarkan masa tuanya tidak dengan menerima kebaikan anaknya sbg balasan atas pengorbanan hidupnya? Anak macam apa aku seandainya pekerjaan & uang lebih aku pentingkan daripada mengurus orangtua yang telah jelas jelas teramat berjasa atas kehidupan aku? Aku tidak ingin menyesal jikalau ibu aku wafat ketika aku belum buktikan cinta & rasa sayang juga bakti aku kepadanya" 

Saya terdiam & tidak terasa air mata meleleh di pipi saya... Teringat mama saya & uban yang sejak mulai memenuhi kepalanya..

Dari Saudara Arief Rakhmanto

Sumber: Fanpage Ary Ginanjar Agustian, 11 Agustus 2015

No comments:

Post a Comment