Tuesday, February 2, 2016

Waspadalah Bahayanya jika Kalian Tidur dengan Menyalakan Kipas Angin!

Pernah tidur menggunakan kipas angin? Jika jawabannya sering, ada baiknya kamu mulai sekarang tidak usah lagi tidur menggunakan kipas angin sebab tidur mengunakan kipas angin bisa berujung kematian lho.



Ketika tidur dimalam hari dengan cuaca yang panas kebanyak orang akan tidur menggunakan kipas angin namun mereka semua tidak tahu jika tidur dengan kipas angin menyala terus biasa berbahaya untuk kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Nah pastinya kamu ingin tahu seperti apa bahaya tidur menggunaka kipas angin, simak berikut ini:

1. Kekurangan Oksigen 


Bahaya pertama dari tidur menggunakan kipas angin adalah kita bisa kekurangan oksigen hal ini terjadi terutama bagi kamu yang suka mengarahkan kipas langsung kemuka.

 Udara kipas yang tidak bergerak membuat sirkulasi udara segar disekitar ruangan tidak terjadi apa lagi jika ruangan kamar kamu tidak memiliki fentilasi yang baik.


Baca Juga : jika kalian pecinta kuliner waspadalah dengan 5 makanan ini,karena bisa berujung kematian

2. Penurunan suhu tubuh secara drastis


Tidur menggunakan kipas angin bisa menurunkan suhu tubuh secara drastis tentunya ini tidak baik untuk kesehatan. Selain itu, tekanan darah dan sistem pernafasan akan terganggu. Akibatnya bisa fatal pada jantung dan paru-paru yang merupakan organ yang penting bagi kehidupan manusia.

3. Kekurangan air dan hipotermia


Tidur menggunkan kipas angin secara lama juga bisa menyebabkan tubuh kekurangan air dan mengalami hiportermia.

4. Menyebabkan kematian


Ketika tidur menggunakan kipas angin pada ruangan yang buruk ventilasinya dapat menyebabkan kematian, sebab akan terjadi peningkatan kejenuhan konsentrasi karbon dioksida dan penurunan konsentrasi oksigen.

Buat yang memiliki kebiasaan tidur pake kipas angin, harap diperhatikan lagi dan lebih berhati hati ya sobat, biar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena penyesalan datangnya diakhir cerita. So, lebih baik mencegah dari pada mengobati, bener nggak?

No comments:

Post a Comment