Tidak akan pernah ada, siapapun yang dapat memberikan kemuliaan kepada manusia, kecuali manusia hanya dengan bertauhid. Tauhidlah yang akan membangkitkan kekuatan dan harga diri penganutnya.
Hanya Allah saja Yang Maha Kuat, dan hanya Allah saja Yang Maha Perkasa.Hanya Allah saja yang berhak di sembah dan dibadahi. Hanya Allah saja, yang layak dimintai pertolongan.Tak ada seorangpun manusia yang dapat menandinginya.
Seorang penganut “aqidah tauhid” tidak mau menjadi hamba sahaya dari siapapun. Penguasa manapun. Raja dan Presiden manapun. Apalagi menghamba kepada Raja dan Presiden yang zalim. Hakekatnya mereka adalah orang-orang yang lemah. Tidak memiliki kekuatan apa-apa. Karena itu, manusia yang menyembah manusia, meminta pertolongan, meminta perlindungan, menggantungkan hidupnya kepada sesama manusia, maka mereka akan tersungkur ke dalam lembah kehinaan.
Betapa banyaknya manusia hari ini yang menjadi hamba hina-dina, karena mereka memperlakukan manusia yang lemah itu, sebagai sesembahan mereka. Menjadi mereka tempat bergantung dan meminta pertolongan. Mereka menganggap yang namanya Raja dan Presiden mempunyai kekuasaan dan kekuatan yang dapat menjadi tempat mereka bergantung.
Mengagung-agung manusia dengan status yang dimilikinya, dan menafikan kekuasaan dan keesaan AllahTa’ala, maka manusia akan masuk ke dalam lubang kesesatan, yang tak mungkin dapat mengangkat dirinya kepda kemuliaan di hadapan Allah Ta’ala. Mereka menjadi manusia yang paling lemah, dan hina,baik dihadapan manusia dan dihadan Allah Rabbul Alamin.
Hari-hari ini Allah Azza Wa Jalla memperlihatkan dan membuktikan kepada manusia di seluruh muka bumi, bahwa manusia yang selama disangka kuat dan dengan kekuasaannya, bisa menjadi tempat bergantung dan melindungi mereka, satu demi satu berguguran dan tersungkur. Sekarang Allah perlihatkan kelemahan mereka dengan terang benderang. Seperti terangnya matahari di siang hari.
Para Raja dan Presiden yang disangka sebagai manusia yang paling ‘super’ dengan kekuasaan yang dimilikinya, kini berguguran, tanpa dapat menunda-nunda lagi. Mereka pergi dengan hina. Manusia-manusia yang selama ini telah menyatakan kesombongannya, dan tidak mau tunduk dengan Allah Rabbul Alamin, sekarang dipelihatkan akan datangnya kekuasaan Allah dihadapan mereka.
Aqidah tauhid menimbulkan harga diri yang amat tinggi dalam jiwa pemeluknya. Tidak ada orang-orang mukmin yang benar “haqqan” menjadi hina dina. Karena seluruh jiwa raganya hanya bersedia tunduk kepada Allah. Maka apapun yang terjadi dalam kehidupannya, tidak pernah mereka risaukan.
Seorang yang beriman wajib thaat kepada Raja, Presiden dan Sultan, hanya selama mereka masih menjalankan keadilan. Karena hanya Allah yang menyuruh berbuat adil, dan taat kepada keadilan. Seorang mukmin tidak akan pernah tunduk kepada kezaliman dan kebathilan. Karena Allah yang melarang kazaliman dan kebathilan. Dalam bentuk apapun.
Seorang mukmin tidak wajib tunduk kepada penguasa yang sombong dan angkuh. Karena yang memiliki kesombongan dan keangkuhan itu hanyalah Allah semata. Bukan manusia.
Orang-orang mukmin dibolehkan hormat dan menghormati kepada penguasa, seperti Raja, Presiden dan Sulthan, selama mereka masih berlaku adil, selama masih ber- “amar ma’ruf, nahyi munkar”, karena hanya itulah yang sesuai dengan kalimat : La ilaha illal Lah”. Wallahu’alam.
sumber
sumber
No comments:
Post a Comment