Luis Ortiz, mengalami gejala awal pusing dan migrain, sebelum akhirnya tidak meminta sang ibu membawanya ke rumah sakit. Situasi makin parah setelah kesadarannya menurun lalu pingsan.
Dokter lantas dikejutkan hasil CT Scan menunjukkan segerombol cacing pita telah membentuk kista di otaknya, yang membuat aliran darah beku, menurut keterangan dokter bedah saraf Soren Singel.
Dokter dari Pusat Medis Napa Valley bertindak cepat dengan mengambil langkah operasi terhadap pemuda berusia 26 tahun ini. Beruntung dalam 30 menit paling kritis, dokter dapat menyelamatkannya dari kematian. Seandainya terlambat dioperasi, dipastikan Ortiz akan meninggal.
"Cacing-caing tersebut masih hidup dan menggeliat saat kami coba angkat," ujar Singel seperti dikutip Huffington Post, Kamis (5/11).
Ortiz yang siuman pasca operasi begitu terkejut, lantaran diperlihatkan cacing yang hampir saja mengambil nyawanya. "Mereka keluar dari kepala saya? Bagaimana bisa," kata Ortiz tak percaya.
Kini Ortiz harus menunda perkuliahannya dahulu guna memulihkan kesehatan dan daya ingatannya.
Dari analisis dokter, Ortiz diserang larva cacing pita itu akibat terbiasa makan daging yang tidak diolah secara benar. Hewan ini biasa hidup di dalam pencernaan babi.
Kemungkinannya dia pernah makan daging babi kurang matang sehingga larva bisa hidup di dalamnya, atau orang yang mengolah daging tersebut dihinggapi parasit cacing. Infeksi seperti yang dialami oleh Ortiz disebut cysticercosis.
Ortiz tidak ingat kapan terakhir kali makan babi. Dia mengaku tidak terlalu suka makan daging itu. Di sisi lain, dia pernah hidup di Meksiko, yang standar sanitasinya kurang tinggi, tapi menurutnya itu sudah lama sekali. Kasus seperti dialami Ortiz diperkirakan dialami 50 juta orang di seluruh dunia.
"Cacing itu mengendap di usus, dan entah bagaimana bisa sampai ke otak. Orang-orang yang dihinggapi cacing parasit ini seringkali tidak sadar," kata Singel.
Kejadian tersebut merupakan bukti kenebaran ajaran Islam dan Al Qur'an yang sekian abad lalu telah mengajarkan pada umatnya:
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ مِنْهُ؛ أَمِن الحَلاَلِ أَمْ مِنَ الحَرَامِ؟!
“Akan datang kepada manusia suatu zaman (ketika itu) seorang tidak lagi peduli dengan apa yang dia dapatkan, apakah dari yang halal atau haram?!” (HR. Bukhari: 2059)
pelarangan memakan daging babi sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah, di antaranya:
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلاَ عَادٍ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.” (QS. Al Baqarah: 173)
Firman-Nya:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالْدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللّهِ بِهِ
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.” (QS. Al Maa’idah: 3)
Dan firman-Nya:
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالْدَّمَ وَلَحْمَ الْخَنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللّهِ بِهِ
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah.” (QS. An Nahl: 115)
Sumber: http://www.merdeka.com/dunia/makan-babi-tak-matang-mahasiswa-as-otaknya-digerogoti-cacing.html
No comments:
Post a Comment