Catlovers pasti pernah melihat kucingnya muntah. Kenapa kucing muntah? Penyebab kucing muntah bisa sangat beragam, mulai dari masalah kecil seperti karena si kucing memakan makanannya terlalu cepat, atau bisa jadi tanda kondisi yang lebih serius yang memerlukan perhatian medis dengan segera. Muntah pada kucing biasanya disebabkan karena si kucing memakan sesuatu yang tidak menyenangkan, makan terlalu banyak atau karena bermain terlalu cepat setelah makan. Muntah juga bisa dikaitkan dengan adanya tanda gangguan pencernaan pada kucing. Kali ini cattery.co.id akan menjelaskan beberapa penyebab si kucing muntah. Yuk disimak
image by http://wartakesehatan.com/ |
1. Hairballs
Hairballs adalah salah satu penyebab utama si kucing muntah. Ketika kucing kita sedang self grooming, bulu-bulu yang lepas akan tersangkut pada lidah kucing yang seperti sisir. Karena si kucing tidak bisa meludahkan bulu tersebut, maka ia akan menelannya. Semakin lama bulu tersebut akan terakumulasi di perut si kucing sehingga tidak banyak meninggalkan ruang untuk makanan. Akibatnya kucing akan memuntahkannya makanannya. Hairballs terutama sering dialami oleh kucing longhair seperti kucing persia walaupun tidak menutup kemungkinan dialami oleh kucing shorthair. Kita dapat membantu mencegah hairballs pada kucing dengan membantunya grooming dengan rutin, bahkan kucing shorthair pun bisa mengalami hairballs juga lho. Makanya jangan malas menyisir bulu si kucing ya. (lihat Hairball Pada Kucing: Gejala dan Cara Mengobatinya)
2. Makan terlalu cepat
Beberapa kucing memiliki sifat yang tidak sabaran ketika makan. Mereka ini akan secara rakus memakan makananannya seolah ia tidak akan mendapatkan makanan lagi. Kita sebagai catlovers tentu senang dengan melihat kucing kita yang makan dengan lahap. Tapi catlovers harus memperhatikan bahwa kucing bisa muntah akibat makan terlalu cepat. Salah satu tips untuk memperlambat kucing makan adalah dengan memberikannya secara sedikit demi sedikit. Jika kita memberikan canned food, kita bisa memotongnya menjadi potongan kecil. Sehingga kucing bisa makan tidak terlalu cepat. Jika catlovers terbiasa memberikan makan kucing secara bersama-sama, ada kemungkinan si kucing akan makan dengan cepat karena merasa berkompetisi dengan kucing lainnya. Oleh karena itu, coba lah pisahkan si kucing yang sering muntah ketika makan.
3, Makanan Baru
Jika catlovers sedang mengganti merk makanan baru pada si kucing, ada kemungkinan produk baru tersebut akan membuat kucing muntah karena pencernaan kucing sangat sensitif terhadap perubahan. Penggantian dry food ke wet food juga bisa menyebabkan kucing muntah, karena wet food lebih kaya kandungannya dibandingkan dry food. Cobalah ganti kembali kepada makanan lamanya untuk melihat apakah muntah tersebut berhenti.
4. Waspadalah terhadap Treats dan Susu
Ada catlovers yang sangat menjaga kualitas makanan kucingnya dengan standar yang tinggi, namun ia terkadang memberikan treats yang ‘tidak bergizi’ pada kucingnya. Beberapa treats kucing mengandung zat-zat adiktif yang dapat menyebabkan peradangan pencernaan yang dapat memicu muntah pada kucing. Selanjutnya yang perlu kita waspadai adalah susu. Hampir semua hewan mamalia, termasuk kucing, akan meminum susu jika kita berikan. Masalah akan muncul ketika kita memberikan susu yang bukan dari spesiesnya, seperti susu sapi. Tahukah catlovers bahwa kucing kita tidak memiliki enzim yang berfungsi untuk memecah laktose pada susu sapi. Akibatnya? Yups, masalah pencernaan pada kucing, termasuk muntah. (lihat: 5 Fakta Penting Tentang Kucing dan Susu Sapi)
5. Perbedaan Waktu Makan
Kucing adalah hewan rutinitas yang sensitif terhadap perubahan di sekelilingnya, termasuk waktu makan. Misalnya jika kita memberikan kucing makan pada jam 6 pagi dan 8 malam, maka kucing akan melakukan antisipasi pada jam-jam tersebut keesokan harinya. Mungkin kita akan menemukan kucing kita sudah terbangun pada jam 5 pagi karena ia sudah tahu bahwa waktu makannnya sudah dekat. Selama satu jam berikutnya, perut kucing akan melepaskan asam klorida, asam lambung dan empedu, semua enzim yang diperlukan untuk mencerna makanannya.
Terkadang kita akan melihat kucing akan memuntahkan busa putih dan sedikit empedu kuning menjelang waktu makan. Itu adalah asam klorida dari lambungnya, dan karena masih tidak ada makanan di lambungnya, maka tubuh kucing akan bereaksi untuk mengeluarkan sedikit asam lambung untuk menghindari iritasi di pencernaannya. Jika kucing selalu muntah mengeluarkan asam lambung sebelum waktu makan, catlovers bisa memberikan sedikit makanan atau treats sedikit, agar asam lambung yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk mencerna.
6. Memakan rumput atau tumbuhan
Jika catlovers menanam tanaman di rumah, ada kemungkinan si kucing sedikit memakan daunnya. Jadi pastikan tanaman yang ada di rumah catlovers tidak beracun bagi kucing. Menanam cat grass bisa menjadi alternatif agar perhatian kucing teralihkan dan tidak mengganggu tanaman lainnya.
7. Terdapat Parasit
Parasit seperti cacing juga dapat menyebabkan muntah. Jika kita melihat bukti adanya cacing di muntahan atau kotoran si kucing, segera bawa ke dokter hewan atau kita bisa memberikan obat cacing yang tersedia di petshop. Selalu berikan obat cacing secara rutin pada kucing setidaknya setiap 3 bulan sekali.
8. Lambung yang terhalang
Beberapa kucing senang menggigit-gigit barang, akibatnya ia bisa tidak sengaja menelan beberapa benda seperti plastik, kertas, mainan kucing, karet gelang, kain atau benda lainnya yang bisa mereka makan. Jika catlovers menduga bahwa kucing kita telah memakan benda asing, segera hubungi dokter hewan, karena hal ini dapat mengancam keselamatan kucing kita.
Jika Kucing saya muntah, kapan sebaiknya menghubungi dokter hewan?
Jika kucing kita hanya muntah sekali dan perilakunya tetap seperti biasanya, kita sebaiknya tidak perlu menghubungi dokter hewan. Kebanyakan kucing muntah karena hal-hal sepele seperti yang telah disebut diatas. Namun jika kucing kita muntah lebih dari sekali, atau terlihat sakit, hubungi lah dokter hewan. Dokter hewan akan menanyakan serangkaian pertanyaan untuk menentukan seberapa parahkah sakit yang diderita kucing. Sebaiknya kita memberitahu dokter hewan kapan kucing mulai muntah, berapa kali kucing telah muntah dan seperti apa muntahan kucing tersebut, serta apakah kucing tersebut menjadi tidak nyaman pasca muntah. Hubungi segera dokter hewan kita jika kita melihat gejala berikut:
– Terdapat darah pada muntahannya
– Kucing kita seperti ingin muntah berkali-kali, namun tidak ada yang keluar
– Perut kucing menjadi kembung atau bengkak
– Kita menduga bahwa kucing kita sudah memakan sesuatu yang beracun
– Kucing kita mengalami demam atau depresi
– Gusi kucing kita menjadi pucat atau bening
– Kucing kita masih kecil atau belum menerima semua vaksinnya
– Kucing kita tampak seperti kesakitan
– Kucing kita juga mengalami diare.
Muntah pada kucing bisa disebabkan oleh banyak hal. Kucing yang terserang penyakit seperti dari bakteri (Salmonella, E. coli, Clostridia, Campylobacter) dan virus (feline distemper, Feline corona virus, Feline Infectious Peritonitis) bisa menyebabkan muntah pada kucing. Kanker dan diabetes pada kucing juga bisa menimbulkan kucing muntah. Serta berbagai penyakit seperti ginjal, hati, pankreas dan berbagai organ pencernaan kucing bisa menyebabkan kucing muntah. Jadi selalu perhatikan kucing kita ya catlovers, karena penyebab kucing muntah bisa disebabkan oleh banyak hal. Ketahui dahulu gejalanya, baru kita bisa melakukan tindakan pengobatan. Jangan sembarangan memberikan obat pada kucing, kecuali telah direkomendasikan oleh dokter hewan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi catlovers!
Sumber:http://www.cattery.co.id/8-hal-yang-seringkali-menjadi-penyebab-kucing-muntah/
No comments:
Post a Comment